Hampir setiap manusia yang beragama menemukan
agamanya karena faktor dari keluarga, terlebih orang tua. Orang tua sangat
berperan dalam penentuan akan beragama apakah seorang manusia. Jika orang
tuanya Muslim, sudah dapat dipastikan bahwa anaknya pun juga akan Muslim. Jika
orang tuanya Kristen, sudah dapat dipastikan bahwa anaknya pun juga akan
Kristen. Apapun agamanya, apapun kepercayaannya, sudah dapat dipastikan begitu.
Agama orang tua, agama anak juga. Kepercayaan orang tua, kepercayaan anak juga.
Hal ini hampir pasti terjadi. Karena jika dilihat
menurut hemat saya, dari sisi orang tua, orang tua pasti tidak akan rela
anaknya berlainan agama. Orang tua pasti beranggapan bahwa agama yang dianutnya
itu baik, dan sudah menjadi sifat orang tua untuk selalu mengajarkan kebaikan
kepada anaknya. Jika si anak ini malah berlainan agama, orang tuanya pasti akan
merasa gagal dalam mendidik dan mengajarkan kebaikan kepada anaknya. Merasa
gagal terhadap Tuhan, dan merasa gagal terhadap lingkungannya. Dari sisi si
anak, anak pasti sudah didoktrin oleh orang tua tentang agama yang dianutnya
sejak lahir. Tentu saja seorang anak
kecil pasti akan takut dan dianggap durhaka jika menentang perintah orang tua,
terlebih jika mempunyai orang tua yang otoriter. Dengan cara seperti ini tidak
terbuka kemungkinan bagi anak untuk berpikir mengenai agama yang lain karena
sudah didoktrin sejak lahir jika agama yang dianut orang tuanya itu benar.
Namun kiranya hal ini tidak jadi masalah jika
seorang manusia terlahir dari orang tua yang beragama benar. Aku percaya jika
di dunia ini, dari sekian banyak kepercayaan dan agama, hanya ada satu agama
yang memang benar-benar agama yang benar. Beruntung seorang manusia yang terlahir
dari orang tua yang beragama benar, karena selain Neraka dia akan mendapat pilihan
lain akan kemanakah dia di kehidupan selanjutnya, yaitu Surga. Tentu saja
setiap manusia yang beragama pasti ingin masuk Surga. Namun tidak menutup
kemungkinan manusia yang lahir dari orang tua yang beragama benar akan masuk
Neraka karena tidak menjalankan agama dengan benar ataupun berpindah agama.
Tapi setidaknya dia dapat kesempatan untuk masuk Surga. Inilah beruntungnya manusia
yang terlahir dari keluarga yang beragama benar, dia berkesempatan besar masuk
Surga. Lain halnya jika seorang manusia terlahir dari orang tua yang beragama
salah. Dia sudah dapat dipastikan masuk Neraka, karena beragama dan menyembah
Tuhan yang salah. Namun dia masih berkesempatan masuk Surga jika dia sadar
agama yang dianutnya itu salah dan segera berpindah ke agama yang benar. Tentu
saja jika si anak itu sudah dewasa dengan pemikiran yang matang dan dia merasa tidak nyaman dengan agama
sebelumnya sehingga mencari dan berpindah ke agama yang benar.
Dan yang jadi pertanyaan besar saya adalah bagaimana
jika seorang manusia terlahir dari orang tua yang tidak beragama. Tidak
beragama bukan karena dia tidak percaya dengan agama, melainkan karena
ketidaktahuan orang tuanya jika di dunia ini ada yang namanya agama. Tentu saja
si anak pun sudah pasti akan ikut tidak beragama karena tidak pernah diajarkan
agama oleh orang tuanya, yang si orang tua sendiri pun tidak tahu jika ada yang
namanya agama. Dia hanya hidup namun tubuhnya kering akan rohani karena tidak ada yang memberi siraman
rohani kepadanya. Dia hanya hidup namun tidak ada yang datang kepadanya dan
memberi risalah tentang agama kepadanya.
Akan masuk kemanakah manusia yang seperti ini? Surga
atau Neraka?. Jika dia masuk Surga, tentu ini tidak adil bagi umat beragama.
Dia tidak beragama, tidak beribadah, tidak menyembah, lantas masuk Surga.
Padahal banyak umat beragama yang beribadah, menyembah dengan tekun, namun
masih belum tentu masuk Surga. Akan terjadi kecemburuan sosial umat beragama
terhadap Tuhan jika hal ini terjadi. Dan jika dia masuk Neraka, ini tentu tidak
adil bagi dirinya (orang yang tidak beragama karena ketidaktahuannya akan
adanya agama). Dia hidup, namun Tuhan tidak pernah mengirimkan risalah
keagamaan kepadanya, sehingga dia masuk Neraka karena tidak beragama. Padahal
dia tidak beragama karena Tuhan tidak mengirimkan manusia, nabi, ataupun tanda-tanda
akan adanya agama sehingga dia tidak tahu akan adanya agama di dunia ini. Sekali
lagi, akan masuk kemanakah manusia yang seperti ini? Akan dikelompokkan ke
golongan manakah manusia yang seperti ini?
Kiranya Tuhan tentu sangat adil terhadap semua
makhluk ciptaannya dan Dia tentunya sudah memutuskan setiap perkara makhluk
ciptaannya dengan seadil-adilnya. Semoga aku tidak berdosa karena menanyakan
hal ini.
Salman Al Farisyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar