Sabtu, 07 Mei 2011

Skuadron ke-19

       Di wilayah yang disebut dengan Segitiga Bermuda ini, yang untuk masa-masa terkemudian dijuluki dengan "Kuburan Atlantik", terdapat kisah ganjil yang sangat mengerikan, yang merupakan malapetaka yang menimpa ekspedisi yang dilakukan oleh skuadron ke-19 Amerika, yang kalau tidak karena peristiwa tersebut, Segitiga Bermuda pasti tidak akan terkenal di seluruh dunia.

      Pada hari kamis bulan Januari 1945 5 pesawat tempur jenis TTB30 Finger bertolak dari pangkalannya di Port Louderdile di wilayah Florida, Amerika Serikat. Ke-5 pesawat tersebut terbang dalam misi rutin penyelamatan kapal-kapal yang mengarungi lautan. Ketika jam menunjukan pukul 15.15 petang, misi tersebut selesai dilaksanakan. Saat itu komandan ekspedisi, Letnan Udara Charles Tylor, memberi komando untuk kembali ke pangkalan, sesudah berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Ke-5 pesawat itu pun segera bergerak ke pangkalan. Tiba-tiba dan tanpa diduga datang peringatan pertama tentang terjadinya bahaya. Menara pengawas di Port Lorderdile menerima kawat dari komandan ekspedisi ke-19 Letnan Udara Tylor yang membuat kaget komodor Wersink yg bertanggung jawab di menara pengawas.
     Teks kawat tersebut berbunyi, "Di sini Letnan Charles Tylor, komandan ekspedisi ke-19, apa bisa ditangkap...? Mohon dijawab.... Kami kehilangan petunjuk untuk kembali.... Kami tersesat..... Saya tidak dapat melihat daratan! Saya tidak dapat tahu arah barat.... Semua yang ada disekitar saya kacau..... Aneh.... Bahkan wilayah tempat saya sekarang nyaris tidak saya kenal.... Tampaknya.... tampaknya...."
     Tiba-tiba suara terputus dan kawatpun tidak ada kelanjutannya. Suasana hening dan mencekam. Sedangkan petugas yang berada di menara pengawas Komander Wersink mengalami ketegangan luar biasa. Menit-menit sesudah dia menerima kawat itu, adalah saat-saat yang berat baginya. Sebelum hilang ketegangan yang mencekam darinya, dia segera mencoba melakukan kontak dengan komandan ekspedisi ke-19. Akhirnya jawaban diterima: "Saya tidak tau dimana saya berada. Sepertinya kami tersesat. Bisa didengar? Mohon dijawab...." Lagi-lagi hubungan terputus. Segera Komander Wersink mengerahkan Tim SAR yang berada dibawah komandonya, dan memerintahkan agar secepatnya menyelamatkan ekspedisi ke-19. Dengan kecepatan penuh, berangkatlah pesawat tmpur AL dengan membawa 13 personil yg sangat berpengalaman dalam tugas-tugas penyelamatan, untuk menyelamatkan ekspedisi tersebut. Ketika tim SAR itu sampai ditempat yang dituju, terjadilah peristiwa yang sama sekali tidak pernah diduga. Bahkan tidak akan bisa dibayangkan oleh siapapun. Sebab, ketika berada pada saat-saat yang demikian kritis itu, tiba-tiba tim SAR itu lenyap di balik kabut misterius tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, kecuali laut yg membisu. Skuadron yang terdiri dari 5 pesawat dengan 14 awaknya lenyap begitu saja, disusul oleh Tim SAR yg terdiri dari 13 personil yang sangat berpengalaman itu. Salah seorang penerbang yang saat itu melakukan pengawalan dari jarak yang agak dekat dengan tempat kejadian menegaskan bahwa alat pencatat berita yang ada di pesawatnya juga menangkap kawat sejenis yang dikirimkan oleh Letnan Charles Tylor ke Pangkalan Port Louderdile yang berbunyi sbb:
"Di sini Letnan Charles Tylor... Komandan Skuadron ke-19. Bisa didengar? Minta dijawab! Sekarang saya tau dimana saya berada.... "....Akhirnya saya tau dimana posisi saya! Saya berada di ketinggian tidak kurang dari 2300 kaki. Tetapi ada sesuatu yang tidak wajar! Bisa didengar? Minta dijawab! Segala sesuatu di depan saya bergerak ke arah saya dan menghalangi saya. Saya bergerak dengan sendirinya.... Dapat didengar? Minta dijawab! Kecepatan 100 mil. Seluruh kompas bergerak seakan-akan dikendalikan sesuatu. Masing-masing menunjukkan arah yang berbeda-beda. Dapat didengar minta dijawab...."
      Pesan lain yang bisa ditangkap di layar radar di pangkalan Louderdile menjukkan suara Tylor kepada Tim Sar, "Jangan mengikuti saya.... Sedapat mungkin jangan mengikujti saya.... Jangan mendekat...." Dalam pesan yang lain suara Tylor mengatakan, "Berakhir sudah... Jangan mendekati kami. Jengan mendekat.... Tidak ada gunanya sama sekali.... Mereka adalah penghuni planet lain! Begitulah yang saya lihat.... Saya ulangi.... Semuanya sudah berakhir.... Bisa didengar? Minta dijawab! Semuanya sudah berakhir!"

Itulah kisah mengerikan Skuadron ke-19 yg melewati Segitiga Bermuda

#dikutip dari buku yang berjudul "Dialog Dengan Jin Muslim yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar