Sama Kayak post sebelumnya, dari catatan Salman Al farisyi
Sedari pagi, suasana
mencekam sudah terasa.
Kabar yang berhembus
mengatakan, mantan Presiden
Soekarno akan dibawa ke
rumah sakit ini dari rumah
tahanannya di Wisma Yaso
yang hanya berjarak lima
kilometer.
Malam ini desas-desus itu
terbukti. Di dalam ruang
perawatan yang sangat
sederhana untuk ukuran
seorang mantan presiden,
Soekarno tergolek lemah di
pembaringan. Sudah beberapa
hari ini kesehatannya sangat
mundur. Sepanjang hari, orang
yang dulu pernah sangat
berkuasa ini terus
memejamkan mata. Suhu
tubuhnya sangat tinggi.
Penyakit ginjal yang tidak
dirawat secara semestinya kian
menggerogoti kekuatan
tubuhnya.
Lelaki yang pernah amat
jantan dan berwibawa-dan
sebab itu banyak digila-gilai
perempuan seantero jagad,
sekarang tak ubahnya bagai
sesosok mayat hidup. Tiada
lagi wajah gantengnya. Kini
wajah yang dihiasi gigi
gingsulnya telah membengkak,
tanda bahwa racun telah
menyebar ke mana-mana.
Bukan hanya bengkak, tapi
bolong-bolong bagaikan
permukaan bulan. Mulutnya
yang dahulu mampu menyihir
jutaan massa dengan pidato-
pidatonya yang sangat
memukau, kini hanya terkatup
rapat dan kering. Sebentar-
sebentar bibirnya gemetar.
Menahan sakit. Kedua
tangannya yang dahulu
sanggup meninju langit dan
mencakar udara, kini tergolek
lemas di sisi tubuhnya yang
kian kurus.
Sang Putera Fajar tinggal
menunggu waktu.
Dua hari kemudian, Megawati,
anak sulungnya dari Fatmawati
diizinkan tentara untuk
mengunjungi ayahnya.
Menyaksikan ayahnya yang
tergolek lemah dan tidak
mampu membuka matanya,
kedua mata Mega menitikkan
airmata. Bibirnya secara
perlahan didekatkan ke telinga
manusia yang paling
dicintainya ini.
“Pak, Pak, ini Ega…”
Senyap.
Ayahnya tak bergerak. Kedua
matanya juga tidak membuka.
Namun kedua bibir Soekarno
yang telah pecah-pecah
bergerak-gerak kecil, gemetar,
seolah ingin mengatakan
sesuatu pada puteri sulungnya
itu. Soekarno tampak
mengetahui kehadiran
Megawati. Tapi dia tidak
mampu membuka matanya.
Tangan kanannya bergetar
seolah ingin menuliskan
sesuatu untuk puteri
sulungnya, tapi tubuhnya
terlampau lemah untuk
sekadar menulis. Tangannya
kembali terkulai. Soekarno
terdiam lagi.
Melihat kenyataan itu,
perasaan Megawati amat
terpukul. Air matanya yang
sedari tadi ditahan kini menitik
jatuh. Kian deras. Perempuan
muda itu menutupi hidungnya
dengan sapu tangan. Tak kuat
menerima kenyataan,
Megawati menjauh dan
limbung. Mega segera dipapah
keluar.
Jarum jam terus bergerak. Di
luar kamar, sepasukan tentara
terus berjaga lengkap dengan
senjata.
Malam harinya ketahanan
tubuh seorang Soekarno
ambrol. Dia coma. Antara
hidup dan mati. Tim dokter
segera memberikan bantuan
seperlunya.
Keesokan hari, mantan wakil
presiden Muhammad Hatta
diizinkan mengunjungi kolega
lamanya ini. Hatta yang
ditemani sekretarisnya
menghampiri pembaringan
Soekarno dengan sangat hati-
hati. Dengan segenap kekuatan
yang berhasil dihimpunnya,
Soekarno berhasil membuka
matanya. Menahan rasa sakit
yang tak terperi, Soekarno
berkata lemah.
“Hatta.., kau di sini..?”
Yang disapa tidak bisa
menyembunyikan
kesedihannya. Namun Hatta
tidak mau kawannya ini
mengetahui jika dirinya
bersedih. Dengan sekuat
tenaga memendam kepedihan
yang mencabik hati, Hatta
berusaha menjawab Soekarno
dengan wajar. Sedikit
tersenyum menghibur.
“Ya, bagaimana keadaanmu,
No?”
Hatta menyapanya dengan
sebutan yang digunakannya di
masa lalu. Tangannya
memegang lembut tangan
Soekarno. Panasnya menjalari
jemarinya. Dia ingin
memberikan kekuatan pada
orang yang sangat
dihormatinya ini.
Bibir Soekarno bergetar, tiba-
tiba, masih dengan lemah, dia
balik bertanya dengan bahasa
Belanda. Sesuatu yang biasa
mereka berdua lakukan ketika
mereka masih bersatu dalam
Dwi Tunggal.
“Hoe gaat het met jou…?”
Bagaimana keadaanmu?
Hatta memaksakan diri
tersenyum. Tangannya masih
memegang lengan Soekarno.
Soekarno kemudian terisak
bagai anak kecil.
Lelaki perkasa itu menangis di
depan kawan seperjuangannya,
bagai bayi yang kehilangan
mainan. Hatta tidak lagi
mampu mengendalikan
perasaannya. Pertahanannya
bobol. Airmatanya juga
tumpah. Hatta ikut menangis.
Kedua teman lama yang
sempat berpisah itu saling
berpegangan tangan seolah
takut berpisah. Hatta tahu,
waktu yang tersedia bagi orang
yang sangat dikaguminya ini
tidak akan lama lagi. Dan
Hatta juga tahu, betapa
kejamnya siksaan tanpa
pukulan yang dialami
sahabatnya ini. Sesuatu yang
hanya bisa dilakukan oleh
manusia yang tidak punya
nurani.
“No…”
Hanya itu yang bisa terucap
dari bibirnya. Hatta tidak
mampu mengucapkan lebih.
Bibirnya bergetar menahan
kesedihan sekaligus
kekecewaannya. Bahunya
terguncang-guncang.
Jauh di lubuk hatinya, Hatta
sangat marah pada penguasa
baru yang sampai hati
menyiksa bapak bangsa ini.
Walau prinsip politik antara
dirinya dengan Soekarno tidak
bersesuaian, namun hal itu
sama sekali tidak merusak
persabatannya yang demikian
erat dan tulus.
Hatta masih memegang lengan
Soekarno ketika kawannya ini
kembali memejamkan
matanya.
Jarum jam terus bergerak.
Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian
tipis.
Sehari setelah pertemuan
dengan Hatta, kondisi
Soekarno yang sudah buruk,
terus merosot. Putera Sang
Fajar itu tidak mampu lagi
membuka kedua matanya.
Suhu badannya terus meninggi.
Soekarno kini menggigil. Peluh
membasahi bantal dan
piyamanya. Malamnya Dewi
Soekarno dan puterinya yang
masih berusia tiga tahun,
Karina, hadir di rumah sakit.
Soekarno belum pernah sekali
pun melihat anaknya.
Minggu pagi, 21 Juni 1970.
Dokter Mardjono, salah
seorang anggota tim dokter
kepresidenan seperti biasa
melakukan pemeriksaan rutin.
Bersama dua orang paramedis,
Dokter Mardjono memeriksa
kondisi pasien istimewanya ini.
Sebagai seorang dokter yang
telah berpengalaman,
Mardjono tahu waktunya tidak
akan lama lagi. Dengan sangat
hati-hati dan penuh hormat, dia
memeriksa denyut nadi
Soekarno. Dengan sisa
kekuatan yang masih ada,
Soekarno menggerakkan
tangan kanannya, memegang
lengan dokternya. Mardjono
merasakan panas yang
demikian tinggi dari tangan
yang amat lemah ini. Tiba-tiba
tangan yang panas itu terkulai.
Detik itu juga Soekarno
menghembuskan nafas
terakhirnya. Kedua matanya
tidak pernah mampu lagi untuk
membuka. Tubuhnya tergolek
tak bergerak lagi. Kini untuk
selamanya.
Situasi di sekitar ruangan
sangat sepi. Udara sesaat
terasa berhenti mengalir.
Suara burung yang biasa
berkicau tiada terdengar.
Kehampaan sepersekian detik
yang begitu mencekam.
Sekaligus menyedihkan.
Dunia melepas salah seorang
pembuat sejarah yang penuh
kontroversi. Banyak orang
menyayanginya, tapi banyak
pula yang membencinya.
Namun semua sepakat,
Soekarno adalah seorang
manusia yang tidak biasa. Yang
belum tentu dilahirkan kembali
dalam waktu satu abad.
Manusia itu kini telah tiada.
Dokter Mardjono segera
memanggil seluruh rekannya,
sesama tim dokter
kepresidenan. Tak lama
kemudian mereka
mengeluarkan pernyataan
resmi: Soekarno telah
meninggal.
Berita kematian Bung Karno
dengan cara yang amat
menyedihkan menyebar ke
seantero Pertiwi. Banyak orang
percaya bahwa Bung Karno
sesungguhnya dibunuh secara
perlahan oleh rezim penguasa
yang baru ini. Bangsa ini benar-
benar berkabung. Putera Sang
Fajar telah pergi dengan status
tahanan rumah. Padahal dia
merupakan salah satu
proklamator kemerdekaan
bangsa ini dan menghabiskan
25 tahun usia hidupnya
mendekam dalam penjara
penjajah kolonial Belanda demi
kemerdekaan negerinya.
Racauan apa yang ada di otak dan hatiku. Luapan semua emosi. Inilah ekspresiku. Inilah kemerdekaanku.
Senin, 01 Oktober 2012
Akhir Pemerintahan Pak Karno
Tulisan ini diambil dari catatan facebook Salman Al Farisyi
Semua ajudan menangis saat
tau Bung Karno mau pergi
"Kenapa bapak tidak
melawan''
Taklama setelah mosi tidak
percaya parlemen bentukan
Nasution di tahun 1967 dan
MPRS menunjuk Suharto seba
gai Presiden RI, Bung Karno
menerima
surat untuk segera
meninggalkan Istana dalam
waktu 2 X 24 Jam. Bung
Karno tidak diberi waktu untuk
menginventarisir barang-
barang
pribadinya. Wajah-wajah
tentara yang mengusir Bung
Karno tidak
bersahabat lagi. “Bapak harus
cepat meninggalkan Istana ini
dalam waktu
dua hari dari sekarang!”.
Bung Karno pergi ke ruang
makan dan melihat Guruh
sedang membaca sesuatu di
ruang itu. “Mana kakak-
kakakmu”kata Bung Karno.
Guruh menoleh ke arah
Bapaknya dan berkata
“Merekapergi ke rumah Ibu”.
Rumah Ibu yang dimaksud
adalah rumah Fatmawati
diJalan Sriwijaya, Kebayoran
Baru. Bung Karno berkata lagi
“Mas Guruh,Bapak tidak boleh
lagi tinggal di Istana ini lagi,
kamu persiapkanbarang-
barangmu, jangan kamu ambil
lukisan atau hal lain, itu
punyanegara”. Kata Bung
Karno, lalu Bung Karno
melangkah ke arah ruang
tamuIstana disana ia
mengumpulkan semua ajudan-
ajudannya yang setia.
Beberapa ajudannya sudah
tidak kelihatan ia maklum,
ajudan itu sudahditangkapi
karena diduga terlibat
Gestapu. “Aku sudah tidak
bolehtinggal di Istana ini lagi,
kalian jangan mengambil
apapun,
Lukisan-lukisan itu, Souvenir
dan macam-macam barang. Itu
milik negara.
melawan, kenapa dari dulu
bapak tidak melawan…” Salah
satu ajudan
separuh berteriak memprotes
tindakan diam Bung Karno.
“Kalian tau apa,
kalau saya melawan nanti
perang saudara, perang
saudara itu sulit
jikalau perang dengan Belanda
jelas hidungnya beda dengan
hidung kita.
Perang dengan bangsa sendiri
tidak, wajahnya sama dengan
wajahmu…keluarganya sama
dengan keluargamu, lebih baik
saya yang robek
dan hancur daripada bangsa
saya harus perang saudara”.
Tiba-tiba
beberapa orang dari dapur
berlarian saat mendengar
Bung Karno mau
meninggalkan Istana. “Pak
kamu memang tidak ada
anggaran untuk masak,
tapi kami tidak enak bila bapak
pergi, belum makan.kami
patungan dari uang kami untuk
masak agak enak dari
biasanya”. Bung Karno tertawa
“Ah, sudahlah sayur lodeh basi
tiga itu malah enak, kalian
masak sayur lodeh saja. Aku ini
perlunya apa…”
Di hari kedua
saat Bung Karno sedang
membenahi baju-bajunya
datang perwira suruhan
Orde Baru. “Pak, Bapak harus
segera meninggalkan tempat
ini”. Beberapa
tentara sudah memasuki
ruangan tamu dan menyebar
sampai ke ruang makan.
Mereka juga berdiri di depan
Bung Karno dengan senapan
terhunus. Bung
Karno segera mencari koran
bekas di pojok kamar, dalam
pikiran Bung
Karno yang ia takutkan adalah
bendera pusaka akan diambil
oleh tentara.
Lalu dengan cepat Bung Karno
membungkus bendera pusaka
dengan koran
bekas, ia masukkan ke dalam
kaos oblong, Bung Karno
berdiri sebentar
menatap tentara-tentara itu,
namun beberapa perwira
mendorong tubuh Bung
Karno untuk keluar kamar.
Sesaat ia melihat wajah
Ajudannya Saelan dan
Bung Karno menoleh ke arah
Saelan. “Aku pergi dulu” kata
Bung Karno
dengan terburu-buru. “Bapak
tidak berpakaian rapih dulu,
Pak” Saelan
separuh berteriak. Bung Karno
hanya mengibaskan tangannya.
Bung Karno
langsung naik VW Kodok, satu-
satunya mobil pribadi yang ia
punya dan
meminta sopir diantarkan ke
Jalan Sriwijaya, rumah Ibu
Fatmawati.
Di rumah Fatmawati, Bung
Karno hanya duduk seharian
saja di pojokan
halaman, matanya kosong. Ia
meminta bendera pusaka
dirawat hati-hati.
Bung Karno kerjanya hanya
mengguntingi daun-daun di
halaman.
Kadang-kadang ia memegang
dadanya yang sakit, ia sakit
ginjal parah
namun obat yang biasanya
diberikan sudah tidak boleh
diberikan. Sisa
obat di Istana dibuangi. Suatu
saat Bung Karno mengajak
ajudannya yang
bernama Nitri untuk jalan-
jalan. Saat melihat duku, Bung
Karno kepengen
duku tapi dia tidak punya uang.
“Aku pengen duku, …Tru, Sing
Ngelah Pis,
aku tidak punya uang” Nitri
yang uangnya pas-pasan juga
melihat ke
dompetnya, ia merasa
cukuplah buat beli duku sekilo.
Lalu Nitri
mendatangi tukang duku dan
berkata “Pak Bawa dukunya ke
orang yang ada
di dalam mobil”. Tukang duku
itu berjalan dan mendekat ke
arah Bung
Karno. “Mau pilih mana, Pak
manis-manis nih ” sahut tukang
duku dengan
logat betawi kental. Bung
Karno dengan tersenyum
senang berkata “coba
kamu cari yang enak”. Tukang
Duku itu mengernyitkan
dahinya, ia merasa
kenal dengan suara ini. Lantas
tukang duku itu berteriak
“Bapak…Bapak….Bapak…Itu
Bapak…Bapaak” Tukang duku
malah berlarian ke
arah teman-temannya di
pinggir jalan” Ada Pak Karno,
Ada Pak Karno….”
mereka berlarian ke arah
mobil VW Kodok warna putih
itu dan dengan serta
merta para tukang buah
memberikan buah-buah pada
Bung Karno. Awalnya
Bung Karno tertawa senang, ia
terbiasa menikmati dengan
rakyatnya. Tapi
keadaan berubah kontan
dalam pikiran Bung Karno, ia
takut rakyat yang
tidak tau apa-apa ini lantas
digelandang tentara gara-gara
dekat dengan
dirinya. “Tri, berangkat
….cepat” perintah Bung Karno
dan ia melambaikan
ke tangan rakyatnya yang
terus menerus memanggil
namanya bahkan ada
yang sampai menitikkan air
mata. Mereka tau
pemimpinnya dalam keadaan
susah.
Mengetahui bahwa Bung Karno
sering keluar dari Jalan
Sriwijaya, membuat beberapa
perwira pro Suharto tidak
suka. Tiba-tiba
satu malam ada satu tuk ke
rumah Fatmawati dan mereka
memindahkan Bung
Karno ke Bogor. Di Bogor ia
dirawat oleh Dokter Hewan!…
Taklama setelah Bung Karno
dipindahkan ke Bogor,
datanglah Rachmawati, ia
melihat ayahnya dan menangis
keras-keras saat tau wajah
ayahnya
bengkak-bengkak dan sulit
berdiri. Saat melihat
Rachmawati, Bung Karno
berdiri lalu terhuyung dan
jatuh. Ia merangkak dan
memegang kursi.
Rachmawati langsung teriak
menangis. Malamnya
Rachmawati memohon pada
Bapaknya agar pergi ke
Jakarta saja dan dirawat
keluarga. “Coba aku
tulis surat permohonan kepada
Presiden” kata Bung Karno
dengan suara
terbata. Dengan tangan
gemetar Bung Karno menulis
surat agar dirinya
bisa dipindahkan ke Jakarta
dan dekat dengan anak-
anaknya. Rachmawati
adalah puteri Bung Karno yang
paling nekad. Pagi-pagi setelah
mengambil
surat dari bapaknya, Rachma
langsung ke Cendana rumah
Suharto. D
Cendana ia ditemui Bu Tien
yang kaget saat melihat
Rachma ada di teras
rumahnya. “Lhol, Mbak
Rachma ada apa?” tanya Bu
Tien dengan nada kaget.
Bu Tien memeluk Rachma,
setelah itu Rachma bercerita
tentang nasib
bapaknya. Hati Bu Tien rada
tersentuh dan menggemgam
tangan Rachma lalu
dengan menggemgam tangan
Rachma bu Tien mengantarkan
ke ruang kerja Pak
Harto. “Lho, Mbak
Rachma..ada apa?” kata Pak
Harto dengan nada santun.
Rachma-pun menceritakan
kondisi Bapaknya yang sangat
tidak terawat di
Bogor. Pak Harto berpikir
sejenak dan kemudian
menuliskan memo yang
memerintahkan anak buahnya
agar Bung Karno dibawa ke
Djakarta.
Diputuskan Bung Karno akan
dirawat di Wisma Yaso.
Bung Karno lalu dibawa ke
Wisma Yaso, tapi kali ini
perlakuan tentara lebih keras.
Bung Karno sama sekali tidak
diperbolehkan keluar dari
kamar. Seringkali
ia dibentak bila akan
melakukan sesuatu, suatu saat
Bung Karno tanpa
sengaja menemukan lembaran
koran bekas bungkus sesuatu,
koran itu
langsung direbut dan ia
dimarahi. Kamar Bung Karno
berantakan sekali,
jorok dan bau. Memang ada
yang merapihkan tapi tidak
serius. Dokter yang
diperintahkan merawat Bung
Karno, dokter Mahar Mardjono
nyaris menangis
karena sama sekali tidak ada
obat-obatan yang bisa
digunakan Bung
Karno. Ia tahu obat-obatan
yang ada di laci Istana sudah
dibuangi atas
perintah seorang Perwira
Tinggi. Mahar hanya bisa
memberikan Vitamin dan
Royal Jelly yang sesungguhnya
hanya madu biasa. Jika sulit
tidur Bung
Karno diberi Valium, Sukarno
sama sekali tidak diberikan
obat untuk
meredakan sakit akibat
ginjalnya tidak berfungsi.
Banyak rumorberedar di
masyarakat bahwa Bung Karno
hidup sengsara di Wisma
Yaso,beberapa orang diketahui
akan nekat membebaskan
Bung Karno. Bahkan ada
satu pasukan khusus KKO
dikabarkan sempat menembus
penjagaan Bung Karno
dan berhasil masuk ke dalam
kamar Bung Karno, tapi Bung
Karno menolak
untuk ikut karena itu berarti
akan memancing perang
saudara.
Pada awal tahun 1970 Bung
Karno datang ke rumah
Fatmawati untuk
menghadiri pernikahan
Rachmawati. Bung Karno yang
jalan saja susah
datang ke rumah isterinya itu.
Wajah Bung Karno bengkak-
bengkak. Ketika
tau Bung Karno datang ke
rumah Fatmawati, banyak
orang langsung
berbondong-bondong ke sana
dan sesampainya di depan
rumah mereka
berteriak “Hidup Bung
Karno….hidup Bung
Karno….Hidup Bung
Karno…!!!!!”
Sukarno yang reflek karena ia
mengenal benar gegap
gempita seperti ini,
ia tertawa dan melambaikan
tangan, tapi dengan kasar
tentara menurunkan
tangan Sukarno dan
menggiringnya ke dalam. Bung
Karno paham dia adalah
tahanan politik.
Masuk ke bulan Februari
penyakit Bung Karno parah
sekali ia tidak kuat berdiri,
tidur saja. Tidak boleh ada
orang yang bisa masuk. Ia
sering berteriak kesakitan.
Biasanya penderita penyakit
ginjal memang akan diikuti
kondisi psikis yang kacau. Ia
berteriak ” Sakit….Sakit ya
Allah…Sakit…” tapi tentara
pengawal diam
saja karena diperintahkan
begitu oleh komandan. Sampai-
sampai ada satu
tentara di depan kamar.
Kepentingan politik tak bisa
memendung rasa
kemanusiaan, dan air
mata adalah bahasa paling
jelas dari rasa kemanusiaan
itu.
Hatta yang dilapori kondisi
Bung Karno menulis surat pada
Suharto dan
mengecam cara merawat
Sukarno. Di rumahnya Hatta
duduk di beranda sambil
menangis sesenggukan, ia
teringat sahabatnya itu. Lalu
dia bicara pada
isterinya Rachmi untuk
bertemu dengan Bung Karno.
“Kakak tidak mungkin
kesana, Bung Karno sudah jadi
tahanan politik” Hatta menoleh
pada
isterinya dan berkata “Sukarno
adalah orang terpenting dalam
pikiranku,
dia sahabatku, kami pernah
dibesarkan dalam suasana
yang sama agar
negeri ini merdeka. Bila
memang ada perbedaan
diantara kita itu lumrah
tapi aku tak tahan mendengar
berita Sukarno disakiti seperti
ini”. Hatta
menulis surat dengan nada
tegas kepada Suharto untuk
bertemu Sukarno,
ajaibnya surat Hatta langsung
disetujui, ia diperbolehkan
menjenguk Bung
Karno.
Hatta datang sendirian ke
kamar Bung Karno yang sudah
hampir tidak sadar, tubuhnya
tidak kuat menahan sakit
ginjal. Bung Karno
membuka matanya. Hatta
terdiam dan berkata pelan
“Bagaimana kabarmu,
No kata Hatta ia tercekat mata
Hatta sudah basah. Bung Karno
berkata
pelan dan tangannya berusaha
meraih lengan Hatta “Hoe gaat
het met Jou?”
kata Bung Karno dalam bahasa
Belanda – Bagaimana pula
kabarmu, Hatta –
Hatta memegang lembut
tangan Bung Karno dan
mendekatkan wajahnya, air
mata Hatta mengenai wajah
Bung Karno dan Bung Karno
menangis seperti
anak kecil. Dua proklamator
bangsa ini menangis, di sebuah
kamar yang
bau dan jorok, kamar yang
menjadi saksi ada dua orang
yang memerdekakan
bangsa ini di akhir hidupnya
merasa tidak bahagia, suatu
hubungan yang
menyesakkan dada.
Tak lama setelah Hatta pulang,
Bung Karno meninggal. Sama
saat Proklamasi 1945 Bung
Karno menunggui Hatta di
kamar untuk segera membacai
Proklamasi, saat kematiannya-
pun Bung Karno jugakesalahan
seperti ini lagi
seolah menunggu Hatta dulu,
baru ia berangkat menemui
Tuhan.
Mendengar kematian Bung
Karno rakyat berjejer-jejer
berdiri di jalan.
Rakyat Indonesia dalam kondisi
bingung. Banyak rumah yang
isinya hanya
orang menangis karena Bung
Karno meninggal. Tapi tentara
memerintahkan
agar jangan ada rakyat yang
hadir di pemakaman Bung
Karno. Bung Karno
ingin dikesankan sebagai
pribadi yang senyap, tapi
sejarah akan kenangan
tidak bisa dibohongi. Rakyat
tetap saja melawan untuk
hadir. Hampir 5
kilometer orang antre untuk
melihat jenazah Bung Karno, di
pinggir jalan
Gatot Subroto banyak orang
berteriak menangis. Di Jawa
Timur tentara
yang melarang rakyat melihat
jenasah Bung Karno menolak
dengan hanya
duduk-duduk di pinggir jalan,
mereka diusiri tapi datang lagi.
Tau sikap
rakyat seperti itu tentara
menyerah. Jutaan orang
Indonesia berhamburan
di jalan-jalan pada 21 Juni 1970.
Hampir semua orang yang rajin
menulis
catatan hariannya pasti
mencatat tanggal itu sebagai
tanggal
meninggalnya Bung Karno
dengan rasa sedih. Koran-
koran yang isinya hanya
menjelek-jelekkan Bung Karno
sontak tulisannya memuja
Bung Karno.
Bung Karno yang sewaktu sakit
dirawat oleh dokter hewan,
tidak
diperlakukan dengan secara
manusiawi. Mendapatkan
keagungan yang luar
biasa saat dia meninggal.
Jutaan rakyat berjejer di pinggir jalan,
mereka melambai-lambaikan
tangan dan menangis. Mereka
berdiri kepanasan,
berdiri dengan rasa cinta
bukan sebuah keterpaksaan.
Dan sejarah
menjadi saksi bagaimana
sebuah memperlakukan orang
yang kalah, walaupun
orang yang kalah itu adalah
orang yang memerdekakan
bangsanya, orang
yang menjadi alasan terbesar
mengapa Indonesia harus
berdiri, Tapi dia
diperlakukan layaknya
binatang terbuang, semoga
kita tidak mengulangi.
#maaf, tulisannya kayak gini. hehehehe
Semua ajudan menangis saat
tau Bung Karno mau pergi
"Kenapa bapak tidak
melawan''
Taklama setelah mosi tidak
percaya parlemen bentukan
Nasution di tahun 1967 dan
MPRS menunjuk Suharto seba
gai Presiden RI, Bung Karno
menerima
surat untuk segera
meninggalkan Istana dalam
waktu 2 X 24 Jam. Bung
Karno tidak diberi waktu untuk
menginventarisir barang-
barang
pribadinya. Wajah-wajah
tentara yang mengusir Bung
Karno tidak
bersahabat lagi. “Bapak harus
cepat meninggalkan Istana ini
dalam waktu
dua hari dari sekarang!”.
Bung Karno pergi ke ruang
makan dan melihat Guruh
sedang membaca sesuatu di
ruang itu. “Mana kakak-
kakakmu”kata Bung Karno.
Guruh menoleh ke arah
Bapaknya dan berkata
“Merekapergi ke rumah Ibu”.
Rumah Ibu yang dimaksud
adalah rumah Fatmawati
diJalan Sriwijaya, Kebayoran
Baru. Bung Karno berkata lagi
“Mas Guruh,Bapak tidak boleh
lagi tinggal di Istana ini lagi,
kamu persiapkanbarang-
barangmu, jangan kamu ambil
lukisan atau hal lain, itu
punyanegara”. Kata Bung
Karno, lalu Bung Karno
melangkah ke arah ruang
tamuIstana disana ia
mengumpulkan semua ajudan-
ajudannya yang setia.
Beberapa ajudannya sudah
tidak kelihatan ia maklum,
ajudan itu sudahditangkapi
karena diduga terlibat
Gestapu. “Aku sudah tidak
bolehtinggal di Istana ini lagi,
kalian jangan mengambil
apapun,
Lukisan-lukisan itu, Souvenir
dan macam-macam barang. Itu
milik negara.
melawan, kenapa dari dulu
bapak tidak melawan…” Salah
satu ajudan
separuh berteriak memprotes
tindakan diam Bung Karno.
“Kalian tau apa,
kalau saya melawan nanti
perang saudara, perang
saudara itu sulit
jikalau perang dengan Belanda
jelas hidungnya beda dengan
hidung kita.
Perang dengan bangsa sendiri
tidak, wajahnya sama dengan
wajahmu…keluarganya sama
dengan keluargamu, lebih baik
saya yang robek
dan hancur daripada bangsa
saya harus perang saudara”.
Tiba-tiba
beberapa orang dari dapur
berlarian saat mendengar
Bung Karno mau
meninggalkan Istana. “Pak
kamu memang tidak ada
anggaran untuk masak,
tapi kami tidak enak bila bapak
pergi, belum makan.kami
patungan dari uang kami untuk
masak agak enak dari
biasanya”. Bung Karno tertawa
“Ah, sudahlah sayur lodeh basi
tiga itu malah enak, kalian
masak sayur lodeh saja. Aku ini
perlunya apa…”
Di hari kedua
saat Bung Karno sedang
membenahi baju-bajunya
datang perwira suruhan
Orde Baru. “Pak, Bapak harus
segera meninggalkan tempat
ini”. Beberapa
tentara sudah memasuki
ruangan tamu dan menyebar
sampai ke ruang makan.
Mereka juga berdiri di depan
Bung Karno dengan senapan
terhunus. Bung
Karno segera mencari koran
bekas di pojok kamar, dalam
pikiran Bung
Karno yang ia takutkan adalah
bendera pusaka akan diambil
oleh tentara.
Lalu dengan cepat Bung Karno
membungkus bendera pusaka
dengan koran
bekas, ia masukkan ke dalam
kaos oblong, Bung Karno
berdiri sebentar
menatap tentara-tentara itu,
namun beberapa perwira
mendorong tubuh Bung
Karno untuk keluar kamar.
Sesaat ia melihat wajah
Ajudannya Saelan dan
Bung Karno menoleh ke arah
Saelan. “Aku pergi dulu” kata
Bung Karno
dengan terburu-buru. “Bapak
tidak berpakaian rapih dulu,
Pak” Saelan
separuh berteriak. Bung Karno
hanya mengibaskan tangannya.
Bung Karno
langsung naik VW Kodok, satu-
satunya mobil pribadi yang ia
punya dan
meminta sopir diantarkan ke
Jalan Sriwijaya, rumah Ibu
Fatmawati.
Di rumah Fatmawati, Bung
Karno hanya duduk seharian
saja di pojokan
halaman, matanya kosong. Ia
meminta bendera pusaka
dirawat hati-hati.
Bung Karno kerjanya hanya
mengguntingi daun-daun di
halaman.
Kadang-kadang ia memegang
dadanya yang sakit, ia sakit
ginjal parah
namun obat yang biasanya
diberikan sudah tidak boleh
diberikan. Sisa
obat di Istana dibuangi. Suatu
saat Bung Karno mengajak
ajudannya yang
bernama Nitri untuk jalan-
jalan. Saat melihat duku, Bung
Karno kepengen
duku tapi dia tidak punya uang.
“Aku pengen duku, …Tru, Sing
Ngelah Pis,
aku tidak punya uang” Nitri
yang uangnya pas-pasan juga
melihat ke
dompetnya, ia merasa
cukuplah buat beli duku sekilo.
Lalu Nitri
mendatangi tukang duku dan
berkata “Pak Bawa dukunya ke
orang yang ada
di dalam mobil”. Tukang duku
itu berjalan dan mendekat ke
arah Bung
Karno. “Mau pilih mana, Pak
manis-manis nih ” sahut tukang
duku dengan
logat betawi kental. Bung
Karno dengan tersenyum
senang berkata “coba
kamu cari yang enak”. Tukang
Duku itu mengernyitkan
dahinya, ia merasa
kenal dengan suara ini. Lantas
tukang duku itu berteriak
“Bapak…Bapak….Bapak…Itu
Bapak…Bapaak” Tukang duku
malah berlarian ke
arah teman-temannya di
pinggir jalan” Ada Pak Karno,
Ada Pak Karno….”
mereka berlarian ke arah
mobil VW Kodok warna putih
itu dan dengan serta
merta para tukang buah
memberikan buah-buah pada
Bung Karno. Awalnya
Bung Karno tertawa senang, ia
terbiasa menikmati dengan
rakyatnya. Tapi
keadaan berubah kontan
dalam pikiran Bung Karno, ia
takut rakyat yang
tidak tau apa-apa ini lantas
digelandang tentara gara-gara
dekat dengan
dirinya. “Tri, berangkat
….cepat” perintah Bung Karno
dan ia melambaikan
ke tangan rakyatnya yang
terus menerus memanggil
namanya bahkan ada
yang sampai menitikkan air
mata. Mereka tau
pemimpinnya dalam keadaan
susah.
Mengetahui bahwa Bung Karno
sering keluar dari Jalan
Sriwijaya, membuat beberapa
perwira pro Suharto tidak
suka. Tiba-tiba
satu malam ada satu tuk ke
rumah Fatmawati dan mereka
memindahkan Bung
Karno ke Bogor. Di Bogor ia
dirawat oleh Dokter Hewan!…
Taklama setelah Bung Karno
dipindahkan ke Bogor,
datanglah Rachmawati, ia
melihat ayahnya dan menangis
keras-keras saat tau wajah
ayahnya
bengkak-bengkak dan sulit
berdiri. Saat melihat
Rachmawati, Bung Karno
berdiri lalu terhuyung dan
jatuh. Ia merangkak dan
memegang kursi.
Rachmawati langsung teriak
menangis. Malamnya
Rachmawati memohon pada
Bapaknya agar pergi ke
Jakarta saja dan dirawat
keluarga. “Coba aku
tulis surat permohonan kepada
Presiden” kata Bung Karno
dengan suara
terbata. Dengan tangan
gemetar Bung Karno menulis
surat agar dirinya
bisa dipindahkan ke Jakarta
dan dekat dengan anak-
anaknya. Rachmawati
adalah puteri Bung Karno yang
paling nekad. Pagi-pagi setelah
mengambil
surat dari bapaknya, Rachma
langsung ke Cendana rumah
Suharto. D
Cendana ia ditemui Bu Tien
yang kaget saat melihat
Rachma ada di teras
rumahnya. “Lhol, Mbak
Rachma ada apa?” tanya Bu
Tien dengan nada kaget.
Bu Tien memeluk Rachma,
setelah itu Rachma bercerita
tentang nasib
bapaknya. Hati Bu Tien rada
tersentuh dan menggemgam
tangan Rachma lalu
dengan menggemgam tangan
Rachma bu Tien mengantarkan
ke ruang kerja Pak
Harto. “Lho, Mbak
Rachma..ada apa?” kata Pak
Harto dengan nada santun.
Rachma-pun menceritakan
kondisi Bapaknya yang sangat
tidak terawat di
Bogor. Pak Harto berpikir
sejenak dan kemudian
menuliskan memo yang
memerintahkan anak buahnya
agar Bung Karno dibawa ke
Djakarta.
Diputuskan Bung Karno akan
dirawat di Wisma Yaso.
Bung Karno lalu dibawa ke
Wisma Yaso, tapi kali ini
perlakuan tentara lebih keras.
Bung Karno sama sekali tidak
diperbolehkan keluar dari
kamar. Seringkali
ia dibentak bila akan
melakukan sesuatu, suatu saat
Bung Karno tanpa
sengaja menemukan lembaran
koran bekas bungkus sesuatu,
koran itu
langsung direbut dan ia
dimarahi. Kamar Bung Karno
berantakan sekali,
jorok dan bau. Memang ada
yang merapihkan tapi tidak
serius. Dokter yang
diperintahkan merawat Bung
Karno, dokter Mahar Mardjono
nyaris menangis
karena sama sekali tidak ada
obat-obatan yang bisa
digunakan Bung
Karno. Ia tahu obat-obatan
yang ada di laci Istana sudah
dibuangi atas
perintah seorang Perwira
Tinggi. Mahar hanya bisa
memberikan Vitamin dan
Royal Jelly yang sesungguhnya
hanya madu biasa. Jika sulit
tidur Bung
Karno diberi Valium, Sukarno
sama sekali tidak diberikan
obat untuk
meredakan sakit akibat
ginjalnya tidak berfungsi.
Banyak rumorberedar di
masyarakat bahwa Bung Karno
hidup sengsara di Wisma
Yaso,beberapa orang diketahui
akan nekat membebaskan
Bung Karno. Bahkan ada
satu pasukan khusus KKO
dikabarkan sempat menembus
penjagaan Bung Karno
dan berhasil masuk ke dalam
kamar Bung Karno, tapi Bung
Karno menolak
untuk ikut karena itu berarti
akan memancing perang
saudara.
Pada awal tahun 1970 Bung
Karno datang ke rumah
Fatmawati untuk
menghadiri pernikahan
Rachmawati. Bung Karno yang
jalan saja susah
datang ke rumah isterinya itu.
Wajah Bung Karno bengkak-
bengkak. Ketika
tau Bung Karno datang ke
rumah Fatmawati, banyak
orang langsung
berbondong-bondong ke sana
dan sesampainya di depan
rumah mereka
berteriak “Hidup Bung
Karno….hidup Bung
Karno….Hidup Bung
Karno…!!!!!”
Sukarno yang reflek karena ia
mengenal benar gegap
gempita seperti ini,
ia tertawa dan melambaikan
tangan, tapi dengan kasar
tentara menurunkan
tangan Sukarno dan
menggiringnya ke dalam. Bung
Karno paham dia adalah
tahanan politik.
Masuk ke bulan Februari
penyakit Bung Karno parah
sekali ia tidak kuat berdiri,
tidur saja. Tidak boleh ada
orang yang bisa masuk. Ia
sering berteriak kesakitan.
Biasanya penderita penyakit
ginjal memang akan diikuti
kondisi psikis yang kacau. Ia
berteriak ” Sakit….Sakit ya
Allah…Sakit…” tapi tentara
pengawal diam
saja karena diperintahkan
begitu oleh komandan. Sampai-
sampai ada satu
tentara di depan kamar.
Kepentingan politik tak bisa
memendung rasa
kemanusiaan, dan air
mata adalah bahasa paling
jelas dari rasa kemanusiaan
itu.
Hatta yang dilapori kondisi
Bung Karno menulis surat pada
Suharto dan
mengecam cara merawat
Sukarno. Di rumahnya Hatta
duduk di beranda sambil
menangis sesenggukan, ia
teringat sahabatnya itu. Lalu
dia bicara pada
isterinya Rachmi untuk
bertemu dengan Bung Karno.
“Kakak tidak mungkin
kesana, Bung Karno sudah jadi
tahanan politik” Hatta menoleh
pada
isterinya dan berkata “Sukarno
adalah orang terpenting dalam
pikiranku,
dia sahabatku, kami pernah
dibesarkan dalam suasana
yang sama agar
negeri ini merdeka. Bila
memang ada perbedaan
diantara kita itu lumrah
tapi aku tak tahan mendengar
berita Sukarno disakiti seperti
ini”. Hatta
menulis surat dengan nada
tegas kepada Suharto untuk
bertemu Sukarno,
ajaibnya surat Hatta langsung
disetujui, ia diperbolehkan
menjenguk Bung
Karno.
Hatta datang sendirian ke
kamar Bung Karno yang sudah
hampir tidak sadar, tubuhnya
tidak kuat menahan sakit
ginjal. Bung Karno
membuka matanya. Hatta
terdiam dan berkata pelan
“Bagaimana kabarmu,
No kata Hatta ia tercekat mata
Hatta sudah basah. Bung Karno
berkata
pelan dan tangannya berusaha
meraih lengan Hatta “Hoe gaat
het met Jou?”
kata Bung Karno dalam bahasa
Belanda – Bagaimana pula
kabarmu, Hatta –
Hatta memegang lembut
tangan Bung Karno dan
mendekatkan wajahnya, air
mata Hatta mengenai wajah
Bung Karno dan Bung Karno
menangis seperti
anak kecil. Dua proklamator
bangsa ini menangis, di sebuah
kamar yang
bau dan jorok, kamar yang
menjadi saksi ada dua orang
yang memerdekakan
bangsa ini di akhir hidupnya
merasa tidak bahagia, suatu
hubungan yang
menyesakkan dada.
Tak lama setelah Hatta pulang,
Bung Karno meninggal. Sama
saat Proklamasi 1945 Bung
Karno menunggui Hatta di
kamar untuk segera membacai
Proklamasi, saat kematiannya-
pun Bung Karno jugakesalahan
seperti ini lagi
seolah menunggu Hatta dulu,
baru ia berangkat menemui
Tuhan.
Mendengar kematian Bung
Karno rakyat berjejer-jejer
berdiri di jalan.
Rakyat Indonesia dalam kondisi
bingung. Banyak rumah yang
isinya hanya
orang menangis karena Bung
Karno meninggal. Tapi tentara
memerintahkan
agar jangan ada rakyat yang
hadir di pemakaman Bung
Karno. Bung Karno
ingin dikesankan sebagai
pribadi yang senyap, tapi
sejarah akan kenangan
tidak bisa dibohongi. Rakyat
tetap saja melawan untuk
hadir. Hampir 5
kilometer orang antre untuk
melihat jenazah Bung Karno, di
pinggir jalan
Gatot Subroto banyak orang
berteriak menangis. Di Jawa
Timur tentara
yang melarang rakyat melihat
jenasah Bung Karno menolak
dengan hanya
duduk-duduk di pinggir jalan,
mereka diusiri tapi datang lagi.
Tau sikap
rakyat seperti itu tentara
menyerah. Jutaan orang
Indonesia berhamburan
di jalan-jalan pada 21 Juni 1970.
Hampir semua orang yang rajin
menulis
catatan hariannya pasti
mencatat tanggal itu sebagai
tanggal
meninggalnya Bung Karno
dengan rasa sedih. Koran-
koran yang isinya hanya
menjelek-jelekkan Bung Karno
sontak tulisannya memuja
Bung Karno.
Bung Karno yang sewaktu sakit
dirawat oleh dokter hewan,
tidak
diperlakukan dengan secara
manusiawi. Mendapatkan
keagungan yang luar
biasa saat dia meninggal.
Jutaan rakyat berjejer di pinggir jalan,
mereka melambai-lambaikan
tangan dan menangis. Mereka
berdiri kepanasan,
berdiri dengan rasa cinta
bukan sebuah keterpaksaan.
Dan sejarah
menjadi saksi bagaimana
sebuah memperlakukan orang
yang kalah, walaupun
orang yang kalah itu adalah
orang yang memerdekakan
bangsanya, orang
yang menjadi alasan terbesar
mengapa Indonesia harus
berdiri, Tapi dia
diperlakukan layaknya
binatang terbuang, semoga
kita tidak mengulangi.
#maaf, tulisannya kayak gini. hehehehe
Minggu, 08 April 2012
Merenungi Masa Lalu
Aku termenung dalam kesendirian
Disudut ruangan yang tak asing bagiku
Sembari menghisap rokok beberapa batang
Disudut ruangan yang tak asing bagiku
Sembari menghisap rokok beberapa batang
Melupakan masa laluku…
Cukup lama aku bermenung..
Cukup lama aku bermenung..
Semua hilang……..
Cinta, kasih, dan harapanku kepadamu
Sesal hatiku lalaikan masa lalu..
Tak bisa apa, pikiran terbuang sia-sia, hanya untuk memikirkanmu
Cinta, kasih, dan harapanku kepadamu
Sesal hatiku lalaikan masa lalu..
Tak bisa apa, pikiran terbuang sia-sia, hanya untuk memikirkanmu
Apalah daya………….
Kembali kuingat semua hal indah dimasa lalu bersamamu,
Ceria, gembira, sambil tertawa
Dengan malu senyum sendiri karena smsmu
Kembali kuingat semua hal indah dimasa lalu bersamamu,
Ceria, gembira, sambil tertawa
Dengan malu senyum sendiri karena smsmu
Hidupku selalu senang…….
Semua kulalui dengan tawa
Semua indah seperti tiada akhir,
Semua kulalui dengan tawa
Semua indah seperti tiada akhir,
Senin, 19 Maret 2012
Punk
Suatu waktu saat saya sedang berjalan-jalan dengan teman di akhir pekan
untuk menghilangkan semua kepenatan di bilangan Tugu Muda Semarang,
terlihat sekelompok anak muda yang berpakaian aneh. Mereka mengenakan
kaos berwarna hitam dilengkapi dengan jaket yang berwarna hitam pula dan
tampak kotor, dengan dihiasi oleh rumbai-rumbai kain. Celana serba
ketat baik itu panjang ataupun pendek atau yang biasa mereka sebut celana pensil dengan dihiasi ikat pinggang lebar berhias plat-plat
besi kecil yang ditempel mengelilingi seluruh ikat pinggang. Dan tak
lupa mereka juga memakai sarung tangan berhias paku-paku. Badan bertato
di sekujur tubuh dan bertindik pada telinga, hidung, ataupun bibir dan
lidah. Yang paling mencolok yaitu tatanan rambutnya, disemir
berwarna-warni dan disisir tegak lurus ke atas seperti tatanan rambut
orang-orang Indian di Amerika. Mereka menamai tatanan rambut ini dengan
nama Mohawk.
Dalam kelompok ini, terjadi ikatan yang kuat antar anggotanya.
Mereka selalu bergerombol, minum bersama-sama, merokok bersama-sama, dan
main musik bersama-sama pula. Sikap korsa terhadap sesama antar anggota
kelompok ini begitu tinggi. Minuman-minuman dalam kemasan merupakan
salah satu penanda kelompok ini selain tatanan rambut Mohawk di atas.
Mulai dari kemasan kaleng atau dalam botol, dari minuman ringan (soft
drink) sampai minuman keras sangat mereka akrabi.
Kelompok ini dikenal dengan sebutan Punk. Namun, apa sebenarnya arti punk ini? Menurut kamus Webster's New Dictionary mengartikannya sebagai Worthless (tidak berharga), poor quality (kualitas buruk), a young hoodlum (penjahat muda, buaya darat muda), a young person regarded as insignificant (orang muda yang dipandang tidak penting atau tidak berarti).
Menurut saya, anak-anak muda yg menyebut dirinya sebagai seorang Punk, adalah mereka yang tersisih oleh lingkungannya. Misalnya di kalangan keluarga, mereka kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Atau di sekolah, mereka tersisih karena tidak mampu bersaing dengan rekannya dalam hal pelajaran.
Padahal seperti umumnya manusia, mereka juga ingin diperhatikan dan diakui keberadaanya. Tetapi karena mereka tersisih oleh lingkungannya tersebut, akhirnya mereka menyisihkan diri dan berkelompok dengan identitas yg mereka ciptakan yg tampak lain dari yang lain.
Kelompok ini dikenal dengan sebutan Punk. Namun, apa sebenarnya arti punk ini? Menurut kamus Webster's New Dictionary mengartikannya sebagai Worthless (tidak berharga), poor quality (kualitas buruk), a young hoodlum (penjahat muda, buaya darat muda), a young person regarded as insignificant (orang muda yang dipandang tidak penting atau tidak berarti).
Menurut saya, anak-anak muda yg menyebut dirinya sebagai seorang Punk, adalah mereka yang tersisih oleh lingkungannya. Misalnya di kalangan keluarga, mereka kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Atau di sekolah, mereka tersisih karena tidak mampu bersaing dengan rekannya dalam hal pelajaran.
Padahal seperti umumnya manusia, mereka juga ingin diperhatikan dan diakui keberadaanya. Tetapi karena mereka tersisih oleh lingkungannya tersebut, akhirnya mereka menyisihkan diri dan berkelompok dengan identitas yg mereka ciptakan yg tampak lain dari yang lain.
Memiliki persoalan yang sama, beridentitas yang sama, dan kesenangan
yang sama pula, menimbulkan sikap kebersamaan, suatu rasa solidaritas
antar anggota Punk ini. Sampai-sampai berkelahi pun secara bersama-sama.
Di jalanan, kelompok ini pun berkumpul, bersama-sama. Hampir-hampir
tidak ada seorang pun yang beridentitas punk berada di jalanan seorang
diri. Secara psikologis, seorang diri beridentitas punk di tengah-tengah
masyarakat ramai akan merasa asing. Lain dari yg lain, tidak ada teman.
Oleh karena itu, biasanya mereka selalu bergerombol bersama-sama.
Salam Salman -_-V
Salam Salman -_-V
Sabtu, 25 Februari 2012
"Bahasa Indonesia" Bahasa Tersulit ke 3 di Asia, dan 15 di Dunia
Tanpa kita sadari ternyata Bahasa Indonesia adalah Bahasa tersulit ke 3 di Asia. Seharusnya kita sangat bangga akan hal ini.
Lebih lagi, ternyata bahasa Indonesia dipelajari di 45 negara lho!!. Walaupun dari segi yang lain Indonesia masih belum bisa berkata banyak, ternyata bahasa kita sudah lebih diakui dunia.
Banyaknya kebudayaan di Indonesia kerap kali membuat negeri-negeri lain iri dan ingin menelitinya, bahkan ada yang mengaku/mengklaim budaya itu miliknya (ga nyebut merek). Sebenarnya Indonesia bisa dibilang negara paling sempurna dari segi alam dan kebudayaannya. Semua ada di Indonesia, mulai dari ragam bahasa, budaya, kuliner, sumber daya alam, wisata, iklim, letak strategis, dll.
Berikut ada beberapa fakta bahwa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi pada rapat pleno Kongres IX Bahasa Indonesia,
"Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya," katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia".
Lebih dari itu menurut Kompas, bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua di Vietnam. Berikut kutipannya.
"JAKARTA, KOMPAS.com--Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia.
"Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
Perguruan tinggi disitu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.
"Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat," kata Irdamis.
Bahkan menurut Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia. dan tersulit ke 3 di Asia.
"Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin," ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
menurut penelitian lembaga bahasa di dunia, dilihat dari segi gramatikal dan kompleksitivitasnya bahasa-bahasa yang dianggap sangat sulit di dunia adalah
1. bahasa ibrani (bahasa kaum Yahudi)
2. bahasa yunani
3. bahasa latin
4. bahasa jepang
5. bahas korea
Sedangkan bahasa Indonesia sendiri berada diperingkat 15 didunia.
#COPAS
Lebih lagi, ternyata bahasa Indonesia dipelajari di 45 negara lho!!. Walaupun dari segi yang lain Indonesia masih belum bisa berkata banyak, ternyata bahasa kita sudah lebih diakui dunia.
Banyaknya kebudayaan di Indonesia kerap kali membuat negeri-negeri lain iri dan ingin menelitinya, bahkan ada yang mengaku/mengklaim budaya itu miliknya (ga nyebut merek). Sebenarnya Indonesia bisa dibilang negara paling sempurna dari segi alam dan kebudayaannya. Semua ada di Indonesia, mulai dari ragam bahasa, budaya, kuliner, sumber daya alam, wisata, iklim, letak strategis, dll.
Berikut ada beberapa fakta bahwa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi pada rapat pleno Kongres IX Bahasa Indonesia,
"Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya," katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia".
Lebih dari itu menurut Kompas, bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua di Vietnam. Berikut kutipannya.
"JAKARTA, KOMPAS.com--Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia.
"Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
Perguruan tinggi disitu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.
"Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat," kata Irdamis.
Bahkan menurut Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia. dan tersulit ke 3 di Asia.
"Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin," ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
menurut penelitian lembaga bahasa di dunia, dilihat dari segi gramatikal dan kompleksitivitasnya bahasa-bahasa yang dianggap sangat sulit di dunia adalah
1. bahasa ibrani (bahasa kaum Yahudi)
2. bahasa yunani
3. bahasa latin
4. bahasa jepang
5. bahas korea
Sedangkan bahasa Indonesia sendiri berada diperingkat 15 didunia.
#COPAS
Aktifitas Jomblo
Apa yang anda lakukan saat malam minggu seperti ini ??
"Malmingan ke tempat pacar" ini adalah kata kata yg paling sering yg terucap dari pemuda saat malam minggu seperti ini.. Namun bagaimana buat yg jomblo ??
Duh.. Duh.. Malang dah nasip loe, kaya gua.. Hehe
nih ada beberapa aktifitas buat isi malam minggu kamu.. Selain malam minggu juga bisa..
1. Belajar
wah.. Belajar yg rajin dimana temen2 pada ngapel tempat teman tapi anda
tidak. Gunakan peluang ini. Disaat temen2 u gak punya kesempatan
belajar anda bisa belajar sendiri untuk meningkatkan otak anda,
dibanding yg lainnya.
Hal ini meliputi : membaca, menulis, atau apalah
2. Dengerin Music
ini juga berguna loh. Konon music dapat meningkatkan ketenangan dan
ketentraman bgi para pendengar. Pilih music yg anda suka.. Buat yg
biasa.a belajar dg menggunakan alunan music bisa juga tuh dicoba. Asik
dah..
3. Kumpul Bareng Temen Temen
Ini nih yg paling
asyik.. Kumpul bareng komunitas J0MBLO atau temen2 yg punya pacar tapi
gk njenguk pacarnye.. Hehe apalagi nih komunitas sama sama belajar
kelompok atau saling tebak tebakan tentang ilmu pengetahuan. Selain
asyik anda juga akan dapatkan manfaatnya
4. Nongkrong dan Ngopi
waw.. Enak banget malam malam begini nongkrong sambil makan snack
nyam..nyam.. Kayaknya bakal senyum besok pagi.. Apalagi ditemani dg
alunan music. Sambil baca buku.
Nah itu aktifitas2 yg bermanfaat buat kita meski kita J0MBLO
NAH,. Nilai sendiri bagaimana enaknya jika ke empat aktifitas tersebut diseimbangkan dalam satu malam yg penuh cinta ini.
Cari sendiri ya nilai positifnya.. Inti dari semua ini hanya satu..
Jumat, 10 Februari 2012
27 Juni 2011
Ya Allah, jadinya malah begini
Sedih hati ini
Tapi mau bagaimana lagi
Ku hanya bisa pasrah atas apa yg terjadi
Jika harus menunggu lebih lama
Apa aku akan bisa?
Haruskah kutinggalkan dia
Atau tetap mempertahankannya
Jika harus meninggalkan
Itu mudah dilakukan
Namun, siapa yang akan menggantikan
Hanya dia orang yang kuharapkan
Dan jika harus mempertahankan
Itu juga mudah kulakukan
Namun, aku juga punya saingan
Yang membuatku angkat tangan
Ya Allah, berilah aku petunjukmu
Untuk menentukan pilihanku
Yang tidak menentu
Karena sikapmu
Yang membingungkanku
Sedih hati ini
Tapi mau bagaimana lagi
Ku hanya bisa pasrah atas apa yg terjadi
Jika harus menunggu lebih lama
Apa aku akan bisa?
Haruskah kutinggalkan dia
Atau tetap mempertahankannya
Jika harus meninggalkan
Itu mudah dilakukan
Namun, siapa yang akan menggantikan
Hanya dia orang yang kuharapkan
Dan jika harus mempertahankan
Itu juga mudah kulakukan
Namun, aku juga punya saingan
Yang membuatku angkat tangan
Ya Allah, berilah aku petunjukmu
Untuk menentukan pilihanku
Yang tidak menentu
Karena sikapmu
Yang membingungkanku
25 September 2011
DISENCHANTED by MY CHEMICAL ROMANCE
Ya.., pas banget lagu ini dengan keadaanku sekarang
Lagu ini mengisahkan tentang seorang yang mencintai atau menyayangi seseorang tapi orang yang disayangi tersebut mengkhianati orang yang menyayanginya, sehingga orang yang menyayangi tersebut jatuh dalam kesedihan yang medalam dan tidak bisa di pulihkan kembali walaupun dengan berbagai cara dan cara tersebut sangat menyakitkan untuk dilakukan. Orang yang menyayangi tersebut teringat ketika menjalin/bersama di sepanjang perjalanan susah senang selalu bersama tanpa ada rasa mengeluh. Tapi ternyata itu semua hanya kenangan yang terkubur bersama kesedihan yang mendalam bagi orang yang menyayangi
#Sungguh, mau nangis klo denger lagu ini :'(
Ya.., pas banget lagu ini dengan keadaanku sekarang
Lagu ini mengisahkan tentang seorang yang mencintai atau menyayangi seseorang tapi orang yang disayangi tersebut mengkhianati orang yang menyayanginya, sehingga orang yang menyayangi tersebut jatuh dalam kesedihan yang medalam dan tidak bisa di pulihkan kembali walaupun dengan berbagai cara dan cara tersebut sangat menyakitkan untuk dilakukan. Orang yang menyayangi tersebut teringat ketika menjalin/bersama di sepanjang perjalanan susah senang selalu bersama tanpa ada rasa mengeluh. Tapi ternyata itu semua hanya kenangan yang terkubur bersama kesedihan yang mendalam bagi orang yang menyayangi
#Sungguh, mau nangis klo denger lagu ini :'(
3 November 2011
Jika harus dibilang bodoh memang aku bodoh, jika harus dibilang gila sungguh aku telah gila
Bagaimana tidak, aku menolak tanpa alasan ajakan kencan seorang cewek yang aku suka, sayang, dan cinta. Sungguh, setan mana yang merasuki pikiranku sehingga aku berbuat demikian. Sungguh ku menyesal
SIAPA SAJA TOLONG BUNUH AKU!!!!!
Andai saja ada orang yang tiba-tiba menghampiriku, lalu menembak kepalaku dengan Shotgunnya atau menusuk jantungku dengan sebilah Katananya. Agar aku bisa terbebas dari penyesalan ini
Sungguh ku ingin mengulang, namun harapanku sepertinya telah terbuang
Bagaimana tidak, aku menolak tanpa alasan ajakan kencan seorang cewek yang aku suka, sayang, dan cinta. Sungguh, setan mana yang merasuki pikiranku sehingga aku berbuat demikian. Sungguh ku menyesal
SIAPA SAJA TOLONG BUNUH AKU!!!!!
Andai saja ada orang yang tiba-tiba menghampiriku, lalu menembak kepalaku dengan Shotgunnya atau menusuk jantungku dengan sebilah Katananya. Agar aku bisa terbebas dari penyesalan ini
Sungguh ku ingin mengulang, namun harapanku sepertinya telah terbuang
Akhir2 ini
Akhir2 ini badan saya merasa tidak enak. Saya tidak tahu apa
penyebabnya. Apakah ini murni karena kondisi fisikku yg melemah, ataukah
ada faktor lain yg membuat saya begini ?? Hmm.., Ya... faktor lain.
Mungkin faktor batin saya yg sedang tertekan. Batin saya memang sedang
tertekan akhir2 ini. Ditinggal teman, cintaku bertepuk sebelah tangan,
masalah keluarga, dan masih banyak lagi faktor2 lain yg membuat batin
saya ini sakit.
Mungkin karena faktor batin yg sakit, lalu fisik ikut sakit pula ??....
Oh, saya tidak tahu......
Mungkin karena faktor batin yg sakit, lalu fisik ikut sakit pula ??....
Oh, saya tidak tahu......
Langganan:
Postingan (Atom)