Senin, 19 Maret 2012

Punk

Suatu waktu saat saya sedang berjalan-jalan dengan teman di akhir pekan untuk menghilangkan semua kepenatan di bilangan Tugu Muda Semarang, terlihat sekelompok anak muda yang berpakaian aneh. Mereka mengenakan kaos berwarna hitam dilengkapi dengan jaket yang berwarna hitam pula dan tampak kotor, dengan dihiasi oleh rumbai-rumbai kain. Celana serba ketat baik itu panjang ataupun pendek atau yang biasa mereka sebut celana pensil dengan dihiasi ikat pinggang lebar berhias plat-plat besi kecil yang ditempel mengelilingi seluruh ikat pinggang. Dan tak lupa mereka juga memakai sarung tangan berhias paku-paku. Badan bertato di sekujur tubuh dan bertindik pada telinga, hidung, ataupun bibir dan lidah. Yang paling mencolok yaitu tatanan rambutnya, disemir berwarna-warni dan disisir tegak lurus ke atas seperti tatanan rambut orang-orang Indian di Amerika. Mereka menamai tatanan rambut ini dengan nama Mohawk.

Dalam kelompok ini, terjadi ikatan yang kuat antar anggotanya. Mereka selalu bergerombol, minum bersama-sama, merokok bersama-sama, dan main musik bersama-sama pula. Sikap korsa terhadap sesama antar anggota kelompok ini begitu tinggi. Minuman-minuman dalam kemasan merupakan salah satu penanda kelompok ini selain tatanan rambut Mohawk di atas. Mulai dari kemasan kaleng atau dalam botol, dari minuman ringan (soft drink) sampai minuman keras sangat mereka akrabi.

Kelompok ini dikenal dengan sebutan Punk. Namun, apa sebenarnya arti punk ini? Menurut kamus Webster's New Dictionary mengartikannya sebagai Worthless (tidak berharga), poor quality (kualitas buruk), a young hoodlum (penjahat muda, buaya darat muda), a young person regarded as insignificant (orang muda yang dipandang tidak penting atau tidak berarti).

Menurut saya, anak-anak muda yg menyebut dirinya sebagai seorang Punk, adalah mereka yang tersisih oleh lingkungannya. Misalnya di kalangan keluarga, mereka kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Atau di sekolah, mereka tersisih karena tidak mampu bersaing dengan rekannya dalam hal pelajaran.
Padahal seperti umumnya manusia, mereka juga ingin diperhatikan dan diakui keberadaanya. Tetapi karena mereka tersisih oleh lingkungannya tersebut, akhirnya mereka menyisihkan diri dan berkelompok dengan identitas yg mereka ciptakan yg tampak lain dari yang lain.
Memiliki persoalan yang sama, beridentitas yang sama, dan kesenangan yang sama pula, menimbulkan sikap kebersamaan, suatu rasa solidaritas antar anggota Punk ini. Sampai-sampai berkelahi pun secara bersama-sama. Di jalanan, kelompok ini pun berkumpul, bersama-sama. Hampir-hampir tidak ada seorang pun yang beridentitas punk berada di jalanan seorang diri. Secara psikologis, seorang diri beridentitas punk di tengah-tengah masyarakat ramai akan merasa asing. Lain dari yg lain, tidak ada teman. Oleh karena itu, biasanya mereka selalu bergerombol bersama-sama.

 Salam Salman -_-V